1. Home
  2. Vol 2, No 2 (2021)
  3. Azzahra Farzana Mirzah

Meningkatkan kepercayaan diri siswa melalui layanan bimbingan kelompok

  • Abstract Views: 135
  • December 20, 2021
Corresponding Author

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk menguji pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap kepercayaan diri siswa. Siswa perlu meningkatkan rasa percaya diri mereka sehingga mereka dapat mengembangkan nilai-nilai positif mereka. Kepercayaan diri merupakan perasaan yang pasti dalam diri seseorang berupa keyakinan dan kepercayaan terhadap kemampuannya. Jika siswa memiliki kepercayaan diri, mereka tidak akan mengalami kecemasan setiap saat. Mereka dapat merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang mereka inginkan dan bertanggung jawab atas sesuatu yang mereka lakukan, mereka dapat menghargai orang lain, mereka akan bangga dengan diri mereka sendiri, dan dapat mengenali kekuatan dan kelemahan mereka. Layanan bimbingan kelompok merupakan kegiatan kelompok yang dilakukan antara ketua kelompok dan anggota kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok. Selain itu, layanan bimbingan kelompok dapat mempengaruhi peningkatan rasa percaya diri siswa, karena secara praktis siswa sebagai anggota kelompok mempunyai kesempatan untuk melatih diri dalam mengemukakan pendapat, saling menghargai, dan menciptakan dinamika kelompok yang dapat dijadikan wadah untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka

Full Text:

References

Alamri, N. (2015). Layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk mengurangi perilaku terlambat masuk sekolah (studi pada siswa kelas X SMA 1 Gebog tahun 2014/2015). Jurnal Konseling. GUSJIGANG . (1)1.

Alan, Riadi. (2013). Hubungan Rasa Percaya Diri dengan Peran Serta Guru. Muhammadiyah Jawa Barat. (4). 23.

Angelis, B. D. (2005). Confidence: Percaya diri sumber sukses dalam kemandirian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Ghufron M. N, dan Risnawati, R. S. (2010). Teori-Teori Psikologi. Cetakan I. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

Hartinah DS, Sitti. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung. Refika Aditama

Handoko, M dan Theo Riyanto. (2010). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Iswidharmanjaya, A dan Agung, G. (2005). Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Komara, I. B. (2016). Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan Perencanaan Karir Siswa. Psikopedia. 5(1).

Lauster, P. (2008). Tes Kepribadian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Lina, dan Klara Sr. (2010). Panduan Menjadi Remaja Percaya Diri. Jakarta: Nobel Edumedia.

Mildawani, Tri. S. (2014). Membangun kepercayaan diri. Jakarta: Lestari Kirantama.

Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurihsan, A.J. (2011). Strategi Layanan Bimbingan Konseling. Bandung: Refika Aditama.

Prayitno. (1995). Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok Dasar Dan Profil. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prayitno. (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Program PKK Jurusan BK UNP

Rohayati, I. (2011). Program bimbingan teman sebaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Jurnal UPI, Edisi Khusus. (1).

Solina, W., Sari, A. N., & Alfaiz, A. (2020). Efektifitas Reinforcement Negatif dalam Meningkatkan Percaya Diri Peserta Didik. Jurnal Neo Konseling. 2 (2).

Suhardita, K. (2011). Efektivitas penggunaan teknik permainan dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan percaya diri siswa. Edisi khusus. 1. 127-138.

Sukardi, D.K. (2007). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Tabanan: PT Rineka Cipta.

Tohirin. (2013). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi). Jakarta: PT Grafindo Persada.

Winkel, W.S dan MM. Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Wiranegara, Chibita. (2019). Dahsyatnya Rasa Percaya Diri. Jawa Tengah: Desa Pustaka Indonesia.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.