Strategi Pengembangan Usaha Masyarakat Berbasis Kopi untuk Konservasi Lingkungan
(1) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(3) Universitas Negeri Padang  Indonesia
Corresponding Author
Copyright (c) 2019 yulhendri yulhendri, Hamdi Hamdi, Hamdi Hamdi, Mentari Ritonga, Mentari Ritonga
DOI : https://doi.org/10.24036/sb.0470
Full Text: Language : en
Abstract
Pemanfataan sumberdaya lahan yang berlebihan seringkali menimbulkan permasalahan lingkungan dikemudian hari. Kerusakan tersebut tidak terlepas dari aktivitas pemanfaatan hutan alam yang terus dikonversi guna keperluan manusia, seperti untuk lahan perkebunan, pemukiman, pembukaan lahan, jalan, dan hutan tanam industri. Kabupaten Pasaman memiliki potensi kekayaan yang beragam meliputi sumberdaya hutan, pertanian, perkebunan, perairan darat, dan berbagai jenis bahan tambang. Hasil pemantauan dari udara terlihat bahwa lebih dari 80% wilayah hutan di Kabupaten Pasaman masih dalam bentuk hutan dan pepohonan hijau, baik itu tanaman perkebunan rakyat maupun hutan primer yang masih terjaga dengan baik. Hal ini didukung dengan letak Kabupaten Pasaman yang merupakan daerah hulu sungai yang mengalir dari arah Barat Pasaman ke Timur. Daerah aliran sungai inilah yang dijadikan masyarakat setempat sebagai sumber kehidupan usaha berjalan. Daerah Mapattunggul Selatan merupakan salah satu daerah di Kabupaten Pasaman yang menjadi sumber air bagi daerah lain di Kabupaten Pasaman, 50 Kota, dan Provinsi Riau, sehingga penggunaan secara intensif atas tanah di Nagari ini akan mempengaruhi kehidupan masyarakat di daerah aliran sungai (DAS) di Sumbar dan Riau. Maka perlu dilakukan sosialisasi dan Pendidikan bagi masyarakat agar pengelolaan alam, lahan dan tanah memperhatikan aspek lingkungan sehingga bisa membantu keseimbangan lingkungan di daerah sekitar.
References
Badan Pusat Statistik Pasaman (2013). Pasaman Dalam Angka Tahun 2013. Pasaman : Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Pasaman (2018). Pasaman Dalam Angka Tahun 2018. Pasaman : Badan Pusat Statistik
Fatmalasari, M., Prasmatiwi, F. E., & Rosanti, N. (2016). Analisis Manfaat Sertifikasi Indonesian Organic Farm Certification (Inofice) terhadap Keberlanjutan USAhatani Kopi Organik di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 4(1).
Kustiari, R. (2016). Perkembangan pasar kopi dunia dan implikasinya bagi Indonesia. http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/5175
Maturana, J. (2005). Biaya dan manfaat ekonomi dari pengalokasian lahan hutan untuk pengembangan hutan tanaman industri di Indonesia. Center for International Forestry Research (CIFOR), Bogor.
Mayrowani, H. (2013, May). Kebijakan penyediaan teknologi pascapanen kopi dan masalah pengembangannya. In Forum Penelitian Agro Ekonomi (Vol. 31, No. 1, pp. 31-49).
Rahmawaty, S. H., & Pertanian, M. F. (2004). Hutan: Fungsi dan Peranannya Bagi Masyarakat. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/1028
Supriadi, H. (2015). Budidaya tanaman kopi untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Perspektif, 13(1), 35-48.
Winarni, E., Ratnani, R. D., & Riwayati, I. (2013). Pengaruh jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman kopi. JURNAL ILMIAH MOMENTUM, 9(1).
Windiani, W. (2010). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Di Kawasan Hutan Sebagai Langkah Antisipatif Dalam Penanganan Bencana Banjir Dan Tanah Longsor Di Kabupaten Trenggalek. Jurnal Sosial Humaniora, 3(2), 148-161.
Rahardjo, P. (2012). Berkebun Kopi. Penebar Swadaya.
Verbist, B., Putra, A. E., & Budidarsono, S. (2004). Penyebab alih guna lahan dan akibatnya terhadap fungsi daerah aliran sungai (DAS) pada lansekap agroforestri berbasis kopi di Sumatera. Jurnal Agrivita, 26(1), 29-38.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 yulhendri yulhendri, Hamdi Hamdi, Hamdi Hamdi, Mentari Ritonga, Mentari Ritonga
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.