Abstract


Permasalahan pertama mitra di Jorong Padang Belimbing, Nagari Koto Sani, pada kelompok tani TU Baru sawah 14 Imang Jorong Padang Belimbing dan kelompok pemuda tani sawah 14 Imang adalah  mesin Huller/Rice Milling hanya ada di simpang AA. Hal ini sebagian masyarakat sangat jauh dalam penggilingan padi. Kedua, untuk membawa padi untuk penggilingan membutuhkan alat trasportasi dan penggilingan padi harus dilaksanakan beberapa karung padi sehingga menunggu jumlah yang banyak sehingga membutuhkan waktu lama. Mesin penggilingan padi ini belum tersedia di Sawah 14 Imang. Selain permasalahan dari belum tersedianya mesin penggiling padi di sawah 14, masyarakat belum berkembang berwirausaha. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah menyediakan mesin penggilingan padi. Dengan adanya mesin penggilingan padi, petani akan terbantu dalam menggiling padi untuk kebutuhan sehari hari. Selain di sediakan mesin penggiling padi juga dilakukan pelatihan usaha penggilingan padi pada kelompok tani TU Baru SW.14 Imang dan kelompok pemuda tani sawah 14 Imang. Pelatihan terdiri pengoperasian mesin, perawatan mesin dan pengelolaan hasil penggilingan. Degan adanya penggilingan padi dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani. Pengembangan teknologi tepat guna adalah metode yang digunakan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam dua tahap, pertama, diskusi, pengumpulan data, dan dokumentasi bersama petani bagian padi dengan observasi. kedua, pengembangan mesin Huller/Rice Milling. Program utama luaran menghasilkan tercapainya tersediaan mesin Huller/Rice Milling. Meningkatnya taraf hidup masyaraka pada Jorong Padang Belimbing dan kelompok pemuda tani sawah 14 Imang Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Menghasilkan peningkatan pengetahuan, dan wawasan tentang teknologi mesin Huller/Rice Milling.


Keywords


Teknologi Tepat Guna, Padi, Mesin, Rice Milling, Koto Sani