Abstract


Permasalahan yang dihadapi Indonesia pada tahun 2020-2021 adalah minimnya produksi pangan yang mengakibatkan Indonesia harus melakukan Import beras dari negara tetangga. Hal ini dimungkinkan karena masih belum serius dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi petani. Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu daerah perbatasan provinsi Sumatera Barat yang luas akan lahan pertaniannya. Salah satu wilayah di Pasaman Barat yang mayoritas masyarakatnya bertani padi adalah Kenagarian Parit. Para petani padi di Kenagarian Parit masih banyak menghadapi permasalahan-permasalahan dalam penangan padi, terutama pada pasca panen. Dari pemantauan tim pengabdian dan info yang didapatkan dari kelompok tani KWT-Bundo Ramai Sejahtera, petani masih kekurangan alat dalam penanganan pada pasca panen, sehingga petani masih banyak melakukan perontokan dengan cara memukulkan padi pada alat yang masih sederhana. Kegiatan yang bersifat konvensional ini menjadikan lambatnya penanganan padi pada pasca penen. Dampak dari keterlambatan penanganan pada pasca panen dapat mengakibatkan susut hasil panen dan menurunnya kualitas gabah. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan terhadap masyarakat khalayak sasaran. Dalam pelaksanaan tujuan kegiatan telah tercapai. Dari evalusai yang dilakukan telah terjadi peningkatan pengatahuan masyarakat di Kenagarian Parit untuk memanfaatkan teknologi pada penanganan padi pada pasca panen. Peningkatan nilai ekonomis yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kenagarian Parit.

Keywords


Padi, Mesin Perontok, Lorong Hembus, Teknologi Tepat Guna