Memanusiakan Komunitas Anak Punk Melalui Pendampingan Dan Pemberdayaan di Kelurahan Labuh Baru Barat Kota Pekanbaru
(1) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau  Indonesia
(2) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau  Indonesia
(3) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau  Indonesia
(4) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau  Indonesia
(5) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau  Indonesia
Corresponding Author
Copyright (c) 2021 Miftahuddin Miftahuddin, Suhaimi Suhaimi, Darmawati Darmawati, Habibis Saleh, M Fahli Zatrahadi
DOI : https://doi.org/10.24036/sb.01510
Full Text: Language : Id
Abstract
Anak Punk di Pekanbaru muncul dari beberapa kelas sosial di masyarakat. mulai kelas bawah sampai yang hanya sebagai gaya, anak punk yang berada di Pekanbaruanak-anak jalanan yang hidup dipinggir jalan, tidur di trotoar, nongkrong di pom bensin. Kerjaan sehari-hari mereka biasanya mengamen, jualan koran, atau aktivitas lain yang bisa menghasilkan uang recehan disetiap persimpangan traffic light biasanya mereka terlihat di depan Mall SKA Pekanbaru Riau. Mereka (anak punk-red) yang di kelas sosial ini adalah orang yang sangat miskin hidupnya. Peserta kegiatan program pendampingan terdiri atas 10 orang anak punk yang mengikuti 3 bentuk kegiatan. Peserta dikumpulkan melalui kerjasama antara kepolisian dengan tim pengabdian di sektor tempat kegiatan dilakukan yakni di tanah masyarakat di daerah Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki. Dari hasil kegiatan pendampingan kepada anak punk dapat diantaranya Tim pengabdian memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang pembuatan kompos dan manfaat kompos bagi tanaman. Tim juga memperkenalkan juga komoditas tanaman yang di pilih ialah sawi, bayam dan jagung yang menjadi dasar pemilihan ini dikarenakan kemudahan dalam menanam dan cepat dalam hasil produksi panen sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pembelajaran dan praktek, serta memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos kepada komunitas anak punk. Berikutnya Tim pengabdian dan pemberdayaan mengambil sampel kripik bayam dari hasil tanam yang akan menjadi nilai ekonomis yang lebih tinggi dari bahan mentah bayam yang bisa layu. hasil pelatihan literasi media dalam hal ini pembuatan blog, anak punk memiliki kesulitan yakni sebagian anak punk tidak memiliki e-mail dan kesulitan dalam mengoperasikan media komputer, namun ada juga yang mampu mengikuti karena sudah mampu mengoperasikan komputer namun belum maksimal karena hasil akhir belum tercapai.
Keywords
References
Hasanah, S. (2013). Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Ekonomi Berkeadilan (Simpan Pinjam Syariah Perempuan). Sawwa: Jurnal Studi Gender, 9(1), 71–88.
Helmy, M. (2012). Persepsi Masyarakat Bekonang Terhadap Keberadaan Komunitas Punk (Studi Kasus di Dusun Sentul, Kelurahan Bekonang, Kecamatan Mojolaban).
Ishomuddin, M. A. (2014). PEMBANGUNAN SOSIAL DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEN (Vol. 5). Duta Media Publishing.
Maspaitella, M. J., & Rahakbauwi, N. (2014). Pembangunan Kesejahteraan Sosial: Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendekatan Pekerja Sosial. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 5(2), 157–164.
Mikkelsen, B. (2011). Metode penelitian partisipatoris dan upaya pemberdayaan: Panduan bagi praktisi lapangan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Mukhlis, M., Yulianti, A., & Sakinah, I. (2013). Ketertarikan Remaja Terhadap Komunitas Punk. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(2), 833–858.
Nuranindya, D. (2013). Rock’n roll Onthel. Gramedia Pustaka Utama.
Pramdani, F. M. (2012). Profil komunitas Punk Marginal dan faktor pendorong menjadi Punk.
Prawirasworo, B., Yuniningsih, T., & Maesaroh, M. (2013). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Di Kelurahan Mangunharjo Melalui Program PNPM Mandiri. Journal of Public Policy and Management Review, 2(3), 11–20.
Risandewi, T. (2014). MODEL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN DI KABUPATEN DEMAK (Studi Kasus di Desa Morodemak). Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 12(2), 163–177.
Sara, I. P. (2014). Proses Sosialisasi Anggota Komunitas “Hardcore Punk Sidoarjo (Hcs).” Paradigma, 2(3).
Sudibyo, P. (2012). Dilema Pekerja Anak (Studi Kasus Tentang Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Bagi Anak di Kota Surakarta). Jurnal Administrasi Publik Volume 3, Nomor 2, Desember 2012, 3(2).
Yumpi, F. (2013). Rekonstruksi Model Penanganan Anak Jalanan Melalui Pendampingan Psikologis, Suatu Intervensi Berbasis Komunitas. Jurnal Penelitian Psikologi, 4(2).
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Miftahuddin Miftahuddin, Suhaimi Suhaimi, Darmawati Darmawati, Habibis Saleh, M Fahli Zatrahadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.