Abstract


Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran merupakan hal yang selalu digunakan. Di era industri 4.0 guru dituntut memiliki kemampuan yang cukup dalam mengikuti perkembangan teknologi. Pembelajaran yang berfokus kepada proses tatap muka harus sudah diintegrasi dengan blended-learning. Kondisi ini membuat Google sebagai salah satu web tool terbesar memperkenalkan Google Classroom (GC) pada tahun 2014. Adanya GC diharapkan bisa menjadi solusi untuk permasalahan seperti kurangnya jam pelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris ditingkat SMP. Namun sayangnya masih banyak guru yang masih belum mengetahui tentang kebermanfaatan GC. Sehingga melalui pengabdian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang holistik terkait dengan pengunaan GC khususnya dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Lebih jauh, pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa inggris siswa yang meliputi kemampuan menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Metode pengabdian dilaksanakan ada empat tahapan yaitu: a) tahapan analisis, b) tahapan penyusunan materi, c) tahapan pelaksanaan, dan d) tahapan evaluasi. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah banyak guru peserta belum mengenal GC, sehingga guru sangat antusias dan tertarik dengan penggunaan GC. Guru mengetahui flatform yang dapat mereka gunakan dalam pembelajaran yang berintegrasi  dengan blended learning. Guru dapat lebih mudah untuk mengelola tugas kelas dengan cepat dan memberikan umpan balik kepada siswa secara efektif. Akan tetapi, fasilitas seperti ketersediaan koneksi yang baik juga harus didukung demi lancarnya penggunaan GC dalam pembelajaran.


Keywords


Google Classroom, blended-learning, pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing