Abstract


Pengabdian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi, minat, dan potensi ekonomi dari penerapan teknologi Eco Enzyme dan Smart Farming di Pondok Pesantren Eumpe Awee. Metode yang digunakan adalah pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan melibatkan 26 santri sebagai responden utama dan pelaku praktik pertanian. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar santri memiliki tingkat pengetahuan dan minat yang tinggi terhadap teknologi ini, didukung oleh tersedianya sarana seperti sensor kelembapan tanah, sistem irigasi otomatis, dan perlengkapan tanam lainnya yang diperoleh melalui program PMKI Universitas Syiah Kuala. Budidaya kangkung dan bayam yang dilakukan menghasilkan total penerimaan Rp 330.000 dengan biaya produksi Rp 237.000, menghasilkan R/C ratio sebesar 1,39 yang menunjukkan kelayakan finansial. Selain itu, teknologi Eco Enzyme yang dibuat dari limbah organik dan sistem irigasi otomatis berkontribusi terhadap efisiensi sumber daya dan pengurangan penggunaan bahan kimia, memperkuat aspek keberlanjutan lingkungan. Temuan ini mengindikasikan bahwa dengan pendekatan adaptif, pesantren dapat menjadi pusat edukasi sekaligus praktik pertanian berkelanjutan yang memberdayakan santri secara nyata dan aplikatif

Keywords


Eco Enzyme, Smart Farming, pesantren, pertanian berkelanjutan, R/C ratio, santri