Abstract


Pariwisata merupakan sektor yang berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama jika dikembangkan dengan baik. Puncak Payo, di Kelurahan Tanah Garam Kota Solok, dikembangkan dengan konsep agrowisata yang menawarkan pengalaman wisata berbasis pertanian. Model pendampingan Agrowisata Payo bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata, mengembangkan produk wisata kuliner khas, serta menerapkan program CHSE (Clean, Health, Secure, and Environment) untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup analisis SDM, analisis SDA, penyusunan program, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan yang dilaksanakan termasuk pelatihan kelembagaan dan tata kelola Kampung Wisata Payo, pelatihan produk kuliner khas Payo, serta pendirian Kawispa Cafe dan Cendramata. Selain itu, bantuan sarana prasarana pendukung pariwisata juga diserahkan. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan agrowisata, kemudian adanya penambahan produk wisata kuliner berupa makanan dan minuman khas payo, seperti kopi Payo dan jagung popcorn. Lalu mulai diterapkannya program CHSE (clean, health, secure, environment) untuk pariwisata yang berkelanjutan

Keywords


Model pendampingan, Pariwisata, Agrowisata, Kawasan Payo, Binaan