Abstract
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Nagari Sunua Tengah menjadi sangat penting untuk meningkatkan kapasitas ibu rumah tangga guna menciptakan kemandirian ekonomi. Nagari Sunua Tengah memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, terlebih adat istiadat Pariaman yang masih sangat kental melekat pada masyarakat Nagari Sunua Tengah. Salah satu tradisi adat yang paling terkenal pada adat Pariaman yakni tradisi Bajapuik pada upacara pernikahan. Hal menarik yang ditemukan pada tradisi Bajapuik di upacara pernikahan anak laki laki dalam adat pariaman ini adalah adanya Juadah. Juadah merupakan hantaran khas dalam setiap acara perkawinan. Biasanya, hantaran ini disusun dalam talam-talam yang besar. Hantaran ini akan jadi makanan pelengkap di pesta pertunangan (batuka tando) dan perkawinan di rumah mempelai pria. Juadah ini menggunakan talam yang bertingkat-tingkat, dimana yang paling atas diisi beberapa kue bolu, lalu berturut-turut di talam bawahnya ada beberapa pangan khas sebagai pelengkap isian Juadah. Isian pelengkap Juadah bisanya disesuaikan dengan permintaan keluarga mempelai laki laki. Seiring perkembangan zaman, proses dalam pembuatan Juadah ini hampir tidak lagi ditemukan di rumah pengantin Wanita. Sebagian besar masyarakat Nagari Sunua Tengah lebih memilih untuk membeli kue bolu yang digunakan sebagai isian Juadah dari pada harus membuat sendiri. Hal ini dikarenakan alasan kepraktisan dan kemudahan. Potensi bisnis inilah yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh tim PKK Nagari Sunua Tengah dalam upaya menciptakan kemandirian ekonomi