Abstract


Pada abad 21 ini, proses pembelajaran diharapkan mengembangkan empat kemampuan yaitu 4C (Critical thinking,Communication, Collaboration, Creativity). Pembelajaran abad 21 ini sudah diadaptasi dalam sistem pendidikan di Indonesia melalui Kurikulum 2013 dan disempurnakan dalam kurikulum merdeka. Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) menekankan pada pembelajaran yang nyaman, mandiri, aktif, memiliki karakter, bermakna, merdeka dan lain-lain. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan perangkat ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat belajar peserta didik. Fenomena yang muncul kurikulum merdeka belum dapat terimplementasikan oleh guru-guru PAI SD. Guru-guru PAI di KKG Lubung Kilangan masih mengalami kesusahan dalam memahami Materi Esensial dan Pembelajaran bermakna serta pelaksanaan proyek profil Pancasila. Pada mitra pengabdian ini ditemui permasalahan utama yang relevan dengan penjelasan diatas. Dua permasalahan utama mitra pengabdian ini adalah sebagai berikut: pertama, bagaimana Implementasi kurikulum merdeka dalam bentuk model pembelajaran berdiferensiasi dan materi esensial. Kedua, bagaimana Implementasi proyek profil Pancasila dalam pembelajaran PAI. Dalam menyelesaikan permasalahan mitra tersebut, pengabdi menawarkan solusi dengan mengadakan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran PAI SD di KKG PAI Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Pembinaan diadakan dengan beberapa tahapan; Pertama, tahapan ekspektasi. Kedua, tahapan Internalisasi. Ketiga, tahapan Aktualisasi. Keempat, tahapan evaluasi dan keberlanjutan. Bimbingan teknis menggunakan metode Presentasi, Brainstroming, Diskusi, Workshop, Praktek dan Projek e-modul secara mandiri.


Keywords


Implementasi, Kurikulum Merdeka, Pembelajaran PAI