Abstract


Masalah sampah dapat berimplikasi pada perubahan iklim, sehingga pengelolaan sampah yang baik dapat menjadi salah satu cara untuk mitigasi perubahan iklim. Selain itu, pengolahan dan daur ulang sampah yang baik membawa banyak manfaat, termasuk dari aspek ekonomi, khususnya melalui Bank Sampah. Bank Sampah Ka Saro saat ini memiliki 10 pengurus aktif dan 100 nasabah terdaftar. Namun jumlah nasabah aktif masih tergolong rendah (25%). Oleh karena itu, diperlukan upaya penguatan dan peningkatan kapasitas pengurus Bank Sampah Ka Saro dalam memberikan edukasi, dan mampu penyusunan program serta target jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Kegiatan dilaksanakan dengan metode pendampingan partisipatif. Program pengabdian berfokus pada penguatan kapasitas pengelola bank sampah dalam melaksanakan program edukasi bagi nasabahnya melalui training-of-the-trainers (ToT) bagi pengurus dan nasabah. Kedua peningkatan kerja sama mitra pengepul untuk menjual sampah yang dipilah, serta menjalin kemitraan dengan CSR perusahaan untuk mendukung pengembangan dan keberlanjutan Bank Sampah di masa depan. Berdasarkan evaluasi kegiatan yang dilakukan, diperoleh hasil peningkatan keterampilan pengurus dalam mengedukasi masyarakat, dan bertambahnya jumlah nasabah aktif menjadi 75%. Namun dari sisi lain, perlu diperhatikan peningkatan kesejahteraan pengurus bank sampah, kelayakan sarana dan prasarana sekretariat Bank Sampah, peningkatkan kepedulian akan sanitasi dan kebersihan pribadi pengurus Bank Sampah.


Keywords


Capacity Building, Reduce, Reuse, Recycle, Waste Bank