Abstract


Salah satu wilayah di Nagari Baringin Kabupaten Agam merupakan sentra budi daya tanaman tebu dan terdapatnya usaha rumah tangga yang mengelola tanaman tebu secara sederhana menjadi gula merah dalam bentuk gula merah batok yakni kelompok bungo tabu. Secara umum ditemukan permasalahan yakni kelompok bungo tabu belum memiliki peralatan dan mesin yang memadai dalam memproduksi gula tebu sehinga hasil produksi masih sedikit. Secara khusus permasalahan yang ditemukan yaitu: 1) nilai tambah yang dimiliki pada produk gula masih rendah, 2) belum adanya standar khusus pengemasan pada produk olahan dan 3) petani gula tebu tidak memiliki pengetahuan terkait pemasaran produk gula tebu. Permasalahan ini harus segera dicarikan solusinya agar kelompok bungo tabu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup sehingga bisa membantu perekonomian keluarga  dan terus berkembang guna memberikan manfaat kepada lingkungan dan perekonomian. Melalui kegiatan ini diharapkan 1) dapat membantu kelompok bungo tabu di Nagari Baringin dalam memproduksi gula tebu sehingga diharapkan akan meningkatkan penghasilan keluarga,  2) memiliki produk olahan gula tebu dan turunannya, 3) memiliki design dan kemasan yang sesuai standar penjualan serta 4) memiliki pengetahuan dan strategi pemasaran yang tepat untuk produk olahan gula tebu. Dalam kegiatan ini pendekatan yang dipakai adalah pendekatan social learning theory. Para peserta dalam program pelatihan diharapkan mampu mendapatkan dan mengaplikasikan kompetensi khusus yang didapat selama program pelatihan.