Abstract


Dari 12 jenis pelayanan dasar pada SPM tingkat kesehatan kabupaten/kota, hanya 24,75% pelayanan pemeriksaan dan pengobatan penderita hipertensi yang memenuhi target 100%. Angka prevalensi hipertensi di Sumatera Barat berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk umur ≥18 tahun ke atas adalah 25,16%. Bukittinggi menempati urutan 4 tertinggi di Sumatera Barat setelah Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Sawahlunto. Maka dari itu diperlukan pelayanan dan edukasi ke masyarakat pentingnya pemeriksaan rutin, pencegahan serta pengobatan hipertensi khususnya di kota Bukittinggi. Metode yang dilaksanakan oleh pengabdi adalah dengan melakukan pelayanan gratis dan penyuluhan hipertensi ke masyarakat di Lapangan Wirabraja kota Bukittinggi. Hasil yang didapatkan yaitu pelaksanaan pelayanan kesehatan berjalan dengan baik, dan masyarakat mulai memahami tentang penyakit hipertensi, apa faktor risiko dan gejalanya. Serta pengetahuan masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat yaitu pembatasan konsumsi garam dan alkohol, peningkatan konsumsi sayuran dan buah, penurunan berat badan dan menjaga berat badan ideal, aktivitas fisik teratur, serta menghindari rokok.

Keywords


Pelayanan, Edukasi, Kesehatan, Hipertensi, Masyarakat