Abstract


Pandai Sikek terkenal sebagai salah satu Kawasan industry kerajinan di Sumatera Barat. Para akademisi meyakini bahwa Kawasan ini memiliki potensi untuk bersaing di pasar global dengan dilakukannya diversifikasi produk. Alternatif diversifikasi yang diterapkan yakni dengan dilakukannya pengolahan logam sebagai pengganti material kayu pada kerajinan yang dihasilkan. Teknik yang digunakan pada kesempatan ini adalah chasing-repousse, piercing, dan engraving. Sebelumnya, kerajinan dibuat dengan penuh motif ukiran dari kayu toona atau kayu jati yang semakin mahal karena kelangkaan dan keterbatasan di pasaran. Sekarang ditawarkan untuk mengolah motif ukiran dan varietas hias menggunakan logam aluminium dan kuningan. Temuan selama pelatihan yang dilaksanakan pada bulan Juli dan Agustus 2022, diperoleh feedback kepuasan akibat karya seni dari peserta sebanyak 27% sangat puas, 45% puas, 18% cukup puas, dan hanya 9% tidak puas. Persentase ini menunjukkan bahwa kegiatan diversifikasi produk ini   sangat baik dan harus  dilanjutkan serta ditingkatkan ke depannya. Kolaborasi antara kampus dengan dunia  usaha atau industri diharapkan dapat  terus berlanjut dan semakin berkembang.


Keywords


diversifikasi, kerajinan, ukir, kayu, logam.