Abstract


Salah satu permasalahan sekolah di daerah adalah keterbatasan akses informasi dan update teknologi yang cenderung lambat. Kondisi ini diperparah dengan keterbatasan peralatan serta ketersediaan fasilitas praktikum. Kondisi ini menjadi latar belakang penulis bersama tim untuk melaksanakan pengabdian masyarakat di SMK N 1 Kec. Luak. Kondisi sekolah yang masih tergolong baru menyisakan banyak permasalahan dalam kegiatan PBM. Mulai dari ketersediaan peralatan, ketersediaan sumber informasi dan update teknologi yang minim(Erzeddin Alwi, Nuzul Hidayat, Wanda Afnison, 2018).

Kegiatan PKM dilaksanakan selama 4 hari dengan materi system bahan bakar injeksi (EFI). Materi ini dipilih karena permintaan sekolah yang memang masih minim informasi terkait sistem EFI. Kegiatan PKM dimulai dengan kegiatan pre test(Fernandez, Chandra, Maksum, & Afnison, 2018) di awal pertemuan, yang digunakan untuk pemetaan kompetensi siswa. Kegiatan PKM dibagi menjadi 2 kegiatan utama yaitu: teori dan praktik. Peserta dibekali materi teori terlebih dahulu sebelum melakukan praktik di workshop. Pada akhir kegiatan dilakukan post test sebagai bentuk evaluasi berupa ujian tulis.

Dari hasil evaluasi diperoleh peningkatan pemahaman siswa terkait materi system bahan bakar injeksi (EFI) dengan rata-rata peningkatan pemahaman sebesar 10-15% tiap siswa. Kondisi ini cukup posistif mengingat kegiatan PKM yang dilaksanakan hanya 4 hari. Penulis berkeyakinan jika ini dilanjutkan secara terus menerus maka dapat berdampak kepada peningkatan kualitas PBM dan kualitas lulusan(Hidayat, Arif, Setiawan, & Afnison, 2018).


Keywords


Electronic Fuel Injection, Kompetensi, Workshop