Abstract


SMP Pembangunan Laboratorium UNP merupakan mitra pengabdian ini yang memiliki masalah yang perlu dicarikan jalan keluarnya. 1) belum mampu menilai kekuatan dan kelemahan dalam melaksanakan pembelajaran; 2) rendahnya minat praktik berkolaborasi antara sesama guru. Guru-guru belum terbiasa bekerjasama dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran. Untuk mencarikan solusinya, guru dilatih melakukan refleksi dengan menggunakan model yang diusulkan oleh Schön yakni reflection in action, reflection on action, dan reflection for action serta praktik kolaborasi yang mengadopsi model lesson study. Melibatkan 12 orang guru yang mengajar Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPS, dan IPA pelatihan dilakukan dengan kombinasi teori dan praktik sebanyak enam kali. Pertama, guru diberi penjelasan tentang pelaksanaan praktik reflektif dan kolaborasi. Kedua, guru melakukan praktik reflektif mandiri dan berkolaborasi sesuai model lesson study yang meliputi 1) perancangan pembelajaran bersama, 2) reflection in action, 3) reflection on action and 4) reflection for action bersama sejawat, dan 5) evaluasi. Pada tiap akhir kegiatan dilakukan refleksi secara bersama. Untuk melihat seberapa jauh guru mampu melakukan reflection in action, pengamat (observer) menggunakan lembar observasi. Sedangkan untuk mengetahui persepsi guru terhadap pelatihan ini pengabdi melakukan wawancara dengan semua guru. Secara umum guru memahami konsep refleksi pembelajaran mandiri dan kolaborasi serta menunjukkan kemampuan melakukannya.


Keywords


refleksi mandiri dan kolaborasi, guru SMP, pembelajaran terpusat pada siswa